Cerdas Bermedia Sosial, Biar Tak Menuai Sial

Tidak heran, ketika perusahaan media massa tidak merespon paradigma di era digital ini, banyak media cetak yang tutup dan atau beralih menjadi media daring. Bersamaan dengan itu, ketika perusahaan media tidak cepat merespon perkembangan dan atau peristiwa yang terjadi, serta tidak ada proses pencarian kebenaran bahkan memperjuangkan kebenaran, kecuali mengabarkan sensasi, maka pilihan masyarakat adalah bermedia sosial. Sebab, banyak masyarakat yang meyakini, di tengah banjirnya informasi dan serbuan media baru, media massa tak lagi menjadi sumber informasi yang dipercaya.

Media massa yang seharusnya independen, tidak berpihak, senantiasa mengedepankan verifikasi dan juga keberimbangan dalam penyampaian informasi, dinilai pembacanya sudah jauh panggang dari api. Hal-hal ideal yang semestinya diperankan media massa, faktanya akhir-akhir ini dijauhi oleh wartawannya karena tekanan dan juga maunya pemodal yang juga pimpinan partai. Media massa dinilai gagal mencerdaskan masyarakat.

Sayangnya, media sosial yang dijadikan semacam pelarian untuk mendapatkan informasi akhir-akhir ini, apalagi sekarang mulai memasuki tahun politik pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan senator DPR RI dan DPR RI, bahkan sekaligus pemilihan wakil rakyat di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota pada tahun 2019 mendatang, juga tak bisa dipercaya. Banyak berseliweran informasi bohong, hoaks.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Guru Profesional Harus Unggul Literasi

Oleh :Elvina, S.Pd. M.Pd Kata literasi sudah tidak asing lagi didengar. Bahkan digaungkan di setiap acara resmi ataupun non resmi. Di mana-mana orang bincang tentang

PESONA HATI INI

Oleh : Raja   Wahai Kekasih Jiwaku DijalanMu yang terbentang lurus Kujalani didalam iman Kudaki puncak keyakinan Kuberseru menyebut NamaMu Allahu akbar Allahu akbar Dalam

Satupena

Oleh Saunir Saun (bukan penyair)   Satupena, kenapa kau ada Yang menghimpun kita-kita Untuk mengembangkan kemampuan apa saja Untuk berbuat yang bisa demi bangsa Aku

Melodi Hujan

Oleh Elvina   Dentingnya kian riuh. Kecipak air memoles mayapada. Lengserkan angan bepergian. Secangkir kopi panas sisakan ampas. Nasi goreng tersenyum tinggalkan tandas. Sesuatu tawarkan