Oleh Elvina
Dentingnya kian riuh.
Kecipak air memoles mayapada.
Lengserkan angan bepergian.
Secangkir kopi panas sisakan ampas.
Nasi goreng tersenyum tinggalkan tandas.
Sesuatu tawarkan kekosongan.
Cipta melodi bersanding hujan.
Suara kian merdu dibantu tembok batu.
Siang berkiprah malu-malu.
Melodi hujan tetap ritmis.
Kidung langit erami sendu.
Goreskan aksara kelabu.
Hati masih berkata,
“Hujan pembawa rahmad, syukuri apa yang ada.”
Harapkan kebahagiaan datang bertandang.
Melodi hujan semakin riang.
Menghabiskan waktu hari ini.
Lubuk Sikaping, 160522