Melodi Hujan

Oleh Elvina

 

Dentingnya kian riuh.
Kecipak air memoles mayapada.
Lengserkan angan bepergian.

Secangkir kopi panas sisakan ampas.
Nasi goreng tersenyum tinggalkan tandas.
Sesuatu tawarkan kekosongan.
Cipta melodi bersanding hujan.
Suara kian merdu dibantu tembok batu.

Siang berkiprah malu-malu.
Melodi hujan tetap ritmis.
Kidung langit erami sendu.
Goreskan aksara kelabu.

Hati masih berkata,
“Hujan pembawa rahmad, syukuri apa yang ada.”
Harapkan kebahagiaan datang bertandang.

Melodi hujan semakin riang.
Menghabiskan waktu hari ini.

Lubuk Sikaping, 160522

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya