Guru Profesional Harus Unggul Literasi

Oleh :Elvina, S.Pd. M.Pd

Kata literasi sudah tidak asing lagi didengar. Bahkan digaungkan di setiap acara resmi ataupun non resmi. Di mana-mana orang bincang tentang kegiatan literasi, baca dan tulis. Literasi adalah salah satu gerbangnya menuju kesuksesan anak bangsa.

Di sekolah sengaja diprogramkan Gerakan Literasi Sekolah atau GLS. Tujuannya agar warga sekolah menjadi warga yang literat. Lingkungan tercipta sebagai taman belajar yang menyenangkan, sehingga sekolah mampu mengelola pengetahuan dengan menghadirkan buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Membacalah dalam segala aspek , baik tersurat maupun tersirat. Membaca itu adalah suatu kegiatan yang sudah pasti akan membuahkan kesuksesan terhadap diri sendiri dan menjadikan kita bijaksana dalam menghadapi sesuatu.

Terkadang sangat disayangkan bahwa kita hanya sebagai penikmat apa-apa yang membuat diri senang namun tidak tahu aspek substansialnya. Kita harus sering melakukan refleksi bahwa apa yang menjadi tindakan kiranya perlu dibaca terlebih dahulu apa yang menjadi dampaknya terhadap yang lain.

Seorang guru profesional harus melek dalam literasi. Karena akan mengarahkan generasi bangsa. Membaca adalah tindakan yang dapat mengasah pemikiran. Untuk menyelesaikan satu bacaan kita dapat memanage waktu sesuai target kita masing-masing. Membaca tidak mesti satu hari selesai, bisa diangsur tetapi konsisten. Ketika minat baca ini sudah menjadi kebutuhan pokok, bisa kita bayangkan nantinya generasi bangsa kita kedepan.

Mari kita sediakan waktu untuk membaca. Dan setelah membaca, lakukanlah diskusi dengan teman, guru atau dosen, guna mengasah kemampuan literasi. Buku bacaan yang telah di baca akan hilang bahkan tidak ada manfaatnya jikalau tidak didiskusikan. Diskusi bermanfaat meluruskan apa yang keliru dan memperluas apa yang menjadi nilai konstruktif terhadap pribadi.

“Kemampuan berbicara, menulis dan berhitung yang tinggi pada individu dapat menyelesaikan suatu masalah.” Melalui penguasaan literasi yang baik, seseorang akan mampu melahirkan inovasi yang dibutuhkan dalam kehidupan. 

Seorang guru profesional senantiasa menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya.

Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik, berkualitas dan bermakna. Guru professional mempunyai tata karma dan etika yang mulia, sehingga berhasil membagikan contoh yang baik kepada peserta didik, mempunyai keahlian dalam mengajar dan membimbing, memahami materi dan bahan pengetahuan dalam hubungan belajar mengajar.

Seorang guru pada perencanaan mengajar wajib melengkapi bermacam-macam tata usaha kependidikan, misalnya Silabus, RPP, KKM, dan lain sebagainya. Nah, mau tak mau guru sudah mulai berproses dalam literasi. 

Guru profesional sudah meluaskan jaringan literasinya dengan menulis untuk menghasilkan buku yang berISBN. Karena karya tulis ini diperlukan dalam hal kenaikan pangkat. Kata bijak Pramoedya Ananta Toer yang sangat inspiratf, “Orang boleh pandai setinggi langit, , tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Selama ini banyak orang yang pintar, namun kepintaran akan hanyut dan terus tenggelam sehingga tidak meninggalkan bekas selama mereka tidak mencoba untuk menulis. Guru profesional bisa mengajak peserta didik untuk menulis bersama yang di kenal dengan buku antologi. Apresiasi plus-plus akan diterima, baik dari warga sekolah maupun dari daerah masing-masing.

Zaman Corona ini guru profesional mesti melakukan transisi kegiatan literasi dari yang bersifat konvensional  menuju digital. Ini sangat perlu arahan yang tepat untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari literasi digital.

Kebanyakan orang mengunakan platform media online sebagai sumber utama informasi aktual. Sedangkan dalam penggunaan buku, maka buku elektronik atau e-Book hadir sebagai bentuk penyediaan akses pengetahuan mendalam melalu media digital.

Guru dapat menggunakan situs ruang guru.com atau belajar.id, indonesiamengajar.org atau situs lain yang mengembangkan pengetahuan diri terkait dengan pembelajaran. 

Guru profesional akan menjadi guru terbaik dengan selalu berproses dalam literasi. Unggul dalam literasi adalah suatu cita-cita. Pantaslah kita berharap, kelak peserta didik akan mencerahkan dan memacukan kehidupan bangsa Indonesia dan dapat menginspirasi dunia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya