Cerdas Bermedia Sosial, Biar Tak Menuai Sial

Cerdas Bermedia Sosial

Pada era revolusi digital sekarang ini, telepon seluler sudah menjadi kebutuhan pokok. Satu orang bisa memiliki dua sampai tiga telepon seluler. Per Januari 2017 menurut data, pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 371,4 juta atau 142 persen dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa (Databoks.co.id). Ini artinya, rerata setiap penduduk memakai 1,4 telepon seluler. Karena satu orang terkadang menggunakan 2-4 kartu telepon seluler.

Dari jumlah sebanyak itu, pengguna internet tercatat sebanyak 132,7 juta. Pengguna media sosial aktif sebanyak 106 juta dan pengguna media sosial mobile aktif sebanyak 92 juta.  Data itu diprediksikan terus bertambah sampai sekarang.

Nah, yang menarik dicermati, pada revolusi digital yang kita alami sekarang, perilaku dan kultur masyarakat dalam berkomunikasi atau mengonsumsi berita, terjadi perubahan dahsyat. Kehadiran media sosial mengubah informasi menjadi lebih personal. Media sosial adalah bentuk nyata demokratisasi media dalam arti yang sebenarnya.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Navara, Syanyol, Jose Luis Orihuela (2003) menyebutkan, para era digital terjadi paradigma baru media. Paradigma itu adalah dari audiens menjadi pengguna, dari media menjadi isi, dari monomedia menjadi multimedia, dari periodikal menjadi real time. Dari kelangkaan informasi menjadi berkelimpahan. Dari mediasi editor menjadi tidak termediasi. Dari distribusi menjadi akses, dari satu arah menjadi interaktif. Dari linear menjadi hiperteks, dari data menjadi pengetahuan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Uni Sastri Bakry Adalah Teladan

Oleh: Adrinal Tanjung (Founder Sabisabu) Diundang oleh Uni Sastri Bakry perempuan kebanggaan Ranah Minang dalam acars Pengukuhan Persatuan Penulis Indonesia (Satu Pena) Sumatra Barat tentu

Di Sini Tak Ada Pekik?

Oleh Saunir Saun (bukan penyair) Walau di luarnya telah keras pekik Pekik mak-mak karena harga-harga naik Rela antri panjang di panas terik Antri untuk minyak

Azzevan, Sumber Inspirasi

Oleh Saunir Saun (bukan penyair)   Kau adalah cucu yang riang Yang suka sekali beri kami senyuman Membuat hati kami juga senang Dengan senyummu dengan