Oleh: Iswadi Syahrial Nupin
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Tanggung jawab sosial tersebut dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR). Tujuan CSR hakikatnya sebagai konstribusi perusahaan untuk peningkatan kesejahteraan yang diikuti oleh peningkatan kualitas hidup karyawan hingga masyarakat. Kualitas hidup yang dimaksud yakni peningkatan ekonomi masyarakat yang berada sekitar perusahaan dan juga lokasi lainnya. Dari sisi perusahaan, pemberian CSR berkaitan dengan citra dan nama baik perusahaan. Umumnya, program CSR yang dilakukan perusahaan akan menampilkan bahwa perusahaan merupakan pihak yang bertanggunjawab. Selain itu, pelaksanaan program CSR, dapat meningkatkan citra positif perusahaan di lingkungan dan dari para stakeholder sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan ke depannya.
Menurut Soeharto (2005) pemberdayaan masyarakat dimaknai sebagai sebuat proses dan tujuan dengan proses sebagai berikut :
Pertama, sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kelompok lemah dalam masyarakat termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Kedua, sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat berdaya, memiliki kekuasaan dan pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti kepercayaan diri dan penyampaian aspirasi, mempunyai mata pencaharian, partisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Pemberdayaan masyarakat merupakan poin penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Transfer pengetahuan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki ekonomi. Masyarakat dapat diberdayakan dengan mengenalkan dunia usaha. Warga yang memiliki keterampilan memperbaiki motor bebek dapat diberikan modal usaha bengkel motor.
CSR hakikatnya juga komitmen dunia usaha untuk konsisten bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk kepentingan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas (Wibisono, 2007). Program CSR yang baik seyogianya sesuai dengan ide SDGs (Sustainable Development Goals). SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Poin utama SDGs adalah mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun. CSR seyogianya mampu menjadi sarana memerangi kemiskinan yang berlaku di masyarakat. CSR yang dilanjutkan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mandiri dalam aktivitas ekonominya.
Pemerintah memberikan respon positif atas keberadaan CSR ini. Hal ini terlihat dari keluarnya kebijakan pemerintah melalui keputusan menteri BUMN : Kep-236/MBU/2003, yang mengharuskan seluruh BUMN untuk menyisihkan sebagian labanya untuk pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan Program Kemitraan dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) yang implementasinya dilanjutkan dengan surat edaran No.433/MBU/2003 merupakan petunjuk pelaksanaan dari Keputusan Menteri BUMN tersebut diatas.
Tika Ulfianida (2022) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, CSR terbagi menjadi lima jenis :
Pertama, Cause Promotion.Cause Promtion dapat diartikan upaya perusahaan dalam meningkatkan kesadaran terhadap suatu masalah. Tujuan lain dari CSR ini adalah sebagai media promosi bagi suatu perusahaan. Dalam melakukan CSR jenis Cause Promotion, perusahaan menggelontorkan sejumlah dana dan sumber daya untuk mendukung aktivitas sosial seperti donasi dan kegiatan community service.
Kedua, Cause Related Marketing. CSR ini bertujuan untuk memberikan sejumlah keuntungan berdasarkan hasil penjualan suatu produk demi mendukung kegiatan sosial. Dana yang disumbangkan akan diberikan kepada pihak terkait.
Ketiga, Corporate Societal Marketing. Corporate Societal Marketing adalah CSR yang dilaksanakan dalam bentuk kampanye. Biasanya kampanye yang digalakkan oleh perusahaan meliputi kampanye kesehatan, lingkungan, hingga isu-isu lainnya. Tujuan CSR ini untuk membantu mendukung perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Keempat, Corporate Philanthropy. CSR jenis ini dilakukan suatu perusahaan dalam bentuk kontribusi langsung dalam bentuk dana. Program-program charity, sumbangan, dan pemberian dalam bentuk apapun adalah bentuk dari CSR ini.
Kelima, Community Voluntering. CSR diartikan sebagai bentuk perusahaan memberikan pelayanan secara cuma-cuma kepada lingkungan. Biasanya perusahaan akan melibatkan para karyawan untuk menyisihkan waktu secara sukarela dalam kegiatan yang mendukung keberlangsungan lingkungan sekitar.
Sejarah Semen Padang
Dilansir dari Wikipedia Online, PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Selanjutnya 5 Juli 1958, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dari pemerintah Belanda. Selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton / tahun. Pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Perkembangan selanjutnya, perusahaan melakukan peningkatan kapasitas produksi dengan optimalisasi Indarung I dan pembangunan pabrik baru yaitu Indarung II, III A, III B dan III C, maka mulai 1 Januari 1994. kapasitas terpasang meningkat menjadi 3.720.000 ton/tahun. Pabrik Indarung I
sebagai pabrik tertua yang menggunakan proses basah sekarang tidak dioperasikan lagi mengingat efisiensi dan langkanya suku cadang peralatannya, akan tetapi masih tetap dirawat dengan baik. Pabrik Indarung II dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun 1980.
Setelah itu berturut-turut dibangun pabrik Indarung III A (1981-1983) dan Indarung III B (selesai tahun 1987).Pabrik Indarung III C dibangun oleh PT Semen Padang pada tahun 1994.Kemudian dalam perkembangannya pabrik Indarung III A akhirnya dinamakan pabrik Indarung III sedangkan pabrik Indarung III B dan III C yang menggunakan satu kiln yang sama diberi nama pabrik Indarung IV. Dengan diresmikannya pabrik Indarung V pada tanggal 16 Desember 1998, maka kapasitas produksi meningkat menjadi 5.240.000 ton/tahun.
Berdasarkan surat menteri keuangan Republik Indonesia No. S-326/ MK. 016/ 1995 tanggal 5 Juni 1995, pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga buah pabrik semen milik pemerintah yaitu PT Semen Padang, PT. Semen Gresik dan PT. Semen Tonasa yang terealisasi tanggal 15 September 1995. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan adalah PT Semen Gresik Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01%. Pada tahun 2012 berdiri holding company baru dengan nama PT Semen Indonesia Tbk yang sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. membawahi PT Semen Padang (PTSP), PT Semen Gresik (PTSG), PTSemen Tonasa (PTST), dan Thang Long Cement Company (TLCC) di
Vietnam.
PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement bergabung dibawah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Di bulan Agustus 2017, pabrik Indarung VI dengan kapasitas produksi 3 juta ton/tahun sudah beroperasi.
PT.Semen Padang merealisir program peningkatan kapasitas produksi dengan dibangunnya pabrik Indarung V. PT.Semen Padang sudah menjadi perusahaan publik dengan penjualan saham melalui PT. Semen Gresik. PT.Semen Padang mempunyai lima unit pabrik yang kapasitas produksi 3.270.000 ton / tahun.
CSR Semen Padang
Pada 30 Maret 2022, Semen Padang mendapatkan dua anugerah dari Majalah Top Business dalam bidang Top CSR 2002 # Star 4 dan TOP Leader on CSR Commitment 2022 untuk Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar. Kedua penghargaan ini diterima Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang, Oktoweri, dan Kepala Unit CSR, Rinold Thamrin (padek.jawapos.com).
Terkait beberapa kebijakan strategis CSR perusahaan dalam menjalankan program CSR, Rinold Thamrin menyampaikan bahwa, kebijakan tersebut di antaranya, melakukan pendekatan dalam merumuskan isu-isu berkelanjutan melalui empat pilar, yaitu pilar ekonomi, sosial, lingkungan, dan hukum tata kelola. Kemudian, strategi bisnis berkelanjutan melalui Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial berlandaskan triple bootom line, yaitu planet, profit dan lingkungan. “Kebijakan strategis itu selain berdasarkan Permen BUMN No 5 tahun 2021, juga berdasarkan ISO 26000 SR yang diadopsi CSR perusahaan, seperti pendidikan, melestarikan lingkungan dan juga melestarikan keanekaragaman hayati,” katanya.
Pada tanggal 3 September 2022, Semen Padang juga telah melakukan kampanye anti stunting di Kecamatan Pauh Kota Padang. Dalam kesempatan tersebut Semen Padang menyerahkan makanan tambahan untuk balita stunting. Makanan tambahan tersebut terdiri dari beras 10 kg, gula 1 kg, susu 2 kotak, minyak goreng 2 liter, telur 1 pak dan kacang hijau 1 kg. Masing-masing balita stunting dapat 1 paket setiap bulannya. Demikian disampai oleh Iskandar, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Semen Padang melalui radar sumbar.com.
Dalam kiprahnya sebagai perusahaan besar, Semen Padang memiliki visi dan misi tentang CSR yakni : (1) Menjaga citra perusahaan melalui peningkatan kualitas hubungan yang baik dengan stakeholders. (2) Menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan meningkatkan tanggung jawab sosial dalam rantai nilai perusahaan. (3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat. (4) Membina hubungan industrial serta mengembangkan sumber daya manusia. (5) Menghargai budaya dan tradisi kearifan lokal serta penghormatan terhadap HAM. (6) meminimalisasi dampak operasional, meningkatkan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan serta menjaga kelstarian lingkungan. (7) Meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan serta keterampilan masyarakat yang berkesinambungan (portalberitaeditor.com, 15 September 2022).
Berdasarkan informasi visi dan misi yang terkait dengan CSR Semen Padang, poin (7) Meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan serta keterampilan masyarakat yang berkesinambungan dapat dikatakan peluang bagi PT.Semen Padang menyalurkan CSR untuk kegiatan pemberdayaan pegiat literasi. Pegiat literasi biasanya tergabung dalam komunitas seperti militand. Komunitas Militand berada di Universitas Andalas. Kegiatannya umumnya berkaitan dengan melatih mahasiswa dalam menulis artikel di media sosial dan surat kabar. Sebagian pegiat literasi ada yang memiliki Taman Bacaan Masyarakat (TBM) atau Rumah Baca (RB). Aktivitas yang umum dilakukan oleh pegiat literasi adalah mendongeng, meliterasi anak tentang pentingnya kerjasama melalui kegiatan literasi sosial dan juga melakukan pelatihan menulis bagi anak sekolah dasar dan menengah baik secara daring dan luring
Pemberdayaan Pegiat Literasi
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sebenarnya telah mewadahi pembinaan aktivis literasi ini dengan membentuk akademi literasi. Akademi literasi adalah inovasi gerakan ekosistem literasi yang terpadu berbasis digital sebagai ruang aktualisasi, peningkatan kapasitas, berbagi pengalaman, promosi, sosialisasi, advokasi dan apresiasi terhadap pegiat literasi dan library supporter dalam rangka peningkatan budaya baca dan literasi Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat. Slogan akademi ini adalah Today a reader Tomorrow a leader (Hari ini sebagai pembaca, esok hari menjadi pemimpin). Pegiat literasi juga mendapatkan penghargaan dari PNRI sebagai Duta baca Indonesia. Duta baca Indonesia saat ini dijabat oleh Gol A Gong yang berprofesi sebagai novelis kondang. Duta baca daerah Provinsi, Bunda Literasi Provinsi, Bunda Literasi Kabupaten Kota dan Aktivis Literasi Indonesia adalah bagian dari penghargaan PNRI terhadap mereka yang berjuang dalam dunia literasi Indonesia (akademiliterasi.perpusnas.go.id, 16 September 2022).
Akan tetapi untuk memajukan dunia literasi Sumatera Barat maka pengetahuan pegiat literasi yang ada di Sumatera Barat itu perlu di up date khususnya yang berkaitan dengan metode penyampaian materi kepada audiennya dan perkembangan materi literasi terbaru yang perlu disampaikan ke masyarakat. CSR Semen Padang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan pegiat literasi. Adapun pemberdayaan yang seyogianya perlu dilakukan adalah
Pertama, memberikan pelatihan public speaking kepada pegiat literasi. salah satu contoh dari soft skill atau kemampuan di luar akademik. Kemampuan berbicara di depan umum ini sangat penting diasah sejak usia dini. Pasalnya berbicara di depan umum akan sangat dibutuhkan di dunia kerja (sampoernauniversity.ac.id, 14 September 2022). Ada empat metode khusus yang dibawakan presentator yakni (1) Improptu style. Metode public speaking pertama yang kerap digunakan oleh para profesional adalah improptu style. Secara teoritis, istilah pidato “improptu” memiliki makna “dibuat di tempat.” Maka dari itu, metode ini mengacu pada pembicara yang tidak banyak berlatih dengan naskah yang tidak banyak dipersiapkan. Pidato yang dipersiapkan dengan metode ini umumnya pendek dan seringkali diberikan dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan sama sekali. Catatan jarang digunakan dan pembicara umumnya melihat langsung kepada penonton. Hasilnya, mereka mampu membuat penonton terlibat dengan lebih mudah. (2) Manuscript style. Metode public speaking berikutnya yang dapat kamu gunakan untuk keperluan presentasi adalah manuscript style. Melansir Lumen Learning, metode ini mengacu pada teknik berpidato dengan naskah yang sudah dipersiapkan secara baik. Metode ini biasanya dimanfaatkan oleh para pejabat negara atau bagi mereka yang hendak memberikan sambutan di acara resmi atau formal. Metode manuscript umumnya digunakan untuk menghindari terjadinya kesalahan karena setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media massa.(3) Memorized style. Memorized style merupakan salah satu metode public speaking yang paling sering digunakan dalam dunia profesional. Metode ini mengacu pada teknik menghafal skrip yang akan dibacakan kepada audiens secara verbatim, atau kata demi kata agar bisa disaring dengan mudah. Metode ini, menuntut pembicara untuk menguasai semua susunan bahasa, ide, dan gagasan yang terdapat di dalam skrip. Maka dari itu, metode memorized sejatinya lebih cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi. Selain itu, metode ini juga cocok untuk pembicara dengan pembahasan atau topik yang menarik dan sederhana. (4) Extempore style. Metode public speaking terakhir yang dapat kamu manfaatkan untuk kebutuhan presentasi adalah extempore style. Menurut Study, dari keseluruhan metode di atas, metode extempore merupakan gaya berpidato yang sangat dianjurkan untuk pembicara di ranah profesional. Mengapa demikian? Sebab, metode ini mendorong pembicara untuk menggunakan skrip pidato yang hanya berisi outline dan pokok-pokok penunjang. Dengan menggunakan outline dan aspek-aspek penunjang, pembicara memiliki pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran yang akan mereka sampaikan ke audiens. Metode ini juga akan mengurangi kesalahan saat presentasi. Pasalnya, outline yang terdapat dalam skrip dijamin bisa mengurangi rasa takut akan kekeliruan.Pegiat literasi seyogianya mampu melakukan public speaking. Kemampuannya itu diharapkan mendapatkan antusiasme dari audiencenya. Dengan public speaking yang baik, pegiat literasi dapat menjadi motivator yang handal dan mumpuni.
Kedua, memberikan pelatihan capasity building. Pembangunan keterampilan (skills) dan kemampuan (capabilities), seperti kepemimpinan, manajemen, keuangan dan pencarian dana, program dan evaluasi, supaya pembangunan organisasi efektif dan berkelanjutan (materidigital.com, 14 September 2022). Secara umum capacity building adalah proses atau kegiatan memperbaiki kemampuan seseorang, kelompok, organisasi atau sistem untuk mencapai tujuan atau kinerja yang lebih baik. Capacity building seyogianya difasilitasi melalui penetapan kegiatan bantuan teknik, meliputi pendidikan dan pelatihan, bantuan teknik khusus (specific technical assitance) dan penguatan jaringan. Tujuan utama dilaksanakannya program ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kinerja dan menguatkan kerjasama tim. Selain itu juga agar para pegawai yang terlibat bisa mengeksplorasi alam dan berinteraksi lebih akrab dengan rekan-rekan kerjanya, serta bersosialisasi terhadap lingkungan yang baru. Ibarat komputer, Capacity Building adalah Disk Clean Up yang selain berfungsi membersihkan pikiran-pikiran negatif juga berfungsi menambah kapasitas. Capacity Building umumnya dilaksanakan di alam terbuka dalam rangka melatih fisik, mental dan disiplin untuk dapat mengahadapi berbagai rintangan masalah dan dilatih untuk mencari solusinya bersama-sama agar bisa bekerjasama dalam sebuah kelompok (team work).
Ketiga, memberikan pelatihan literasi digital. Pegiat literasi perlu diberikan materi literasi digital oleh Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan menyosialisasikan bahaya informasi bohong (hoaks) dan menciptakan imunitas terhadap hoax di masyarakat Indonesia. Pegiat literasi perlu diberikan materi tentang cara mengetahui berita hoax. Dengan diketahuinya cara menyelidiki informasi hoax maka pegiat literasi dapat menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat nagari.
Keempat, mengadakan pertemuan pegiat literasi se Sumatera Barat. Pertemuan pegiat literasi se Sumatera Barat bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam dunia literasi. Sesama pegiat literasi dipastikan akan menceritakan pengalamannya masing-masing dalam melakukan literasi di nagari dan sekolah dasar / menengah.
Sinergitas Antara Semen Padang dengan Paguyuban Satu Pena Sumbar
Berdasarkan empat bentuk pemberdayaan diatas maka CSR Semen Padang dapat disalurkan melalui wadah pegiat literasi Sumbar. Semen Padang dapat memberikan CSR tersebut kepada Satu Pena Sumbar sebagai amanah agar pegiat literasi di Sumatera Barat dapat diberikan pelatihan yang bermanfaat sehingga outputnya pegiat literasi itu semakin bersemangat menyampaikan materi literasi kepada masyarakat nagari. Disamping itu tercapai pula target mewujudkan masyarakat sadar informasi yang dicanangkan oleh Kemeninfokom khususnya di Sumbar. Masyarakat Sadar Informasi yang dicita-citakan diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2024.
Satu Pena Sumbar adalah wadah pegiat literasi Sumbar yang kosentrasinya khusus dalam pembinaan dunia kepenulisan. Satu Pena Sumbar dapat pula dikatakan wadah perkumpulan penulis dari berbagai genre yang saling apresiatif dan kolaboratif. Slogannya adalah alladzi ‘alama bil qalam yang bermakna yang mengajarkan manuxia dengan pena. Kepengurusan Satu Pena Sumbar sangat unik. Tidak ada ketua umum yang ada hanya ketua satu sampai lima. Kepengurusan lebih bersifat kolektif. Tidak ada penonjolan ketua, tetapi masing-masing akan memimpin secara bergiliran. Kami harus menunjukkan bahwa kami tim yang semua hebat dan semua mau bekerja untuk mengapresiasi yang senior dan membina yang muda-muda. Demikian dijelaskan oleh Sastri Bakri, Ketua I Satu Pena Sumbar (satupenasumbar.id).
Apabila CSR Semen Padang bidang pendidikan dikelola oleh Satu Pena Sumbar maka banyak kegiatan pembinaan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas pegiat literasi. Pegiat literasi seyogianya dituntut dapat menulis artikel, cerita pendek dan novel disamping meliterasi masyarakat dengan ragam pengetahuan. Pegiat literasi sejatinya adalah penjaga local wisdom disamping tokoh adat dan budaya Minangkabau. Mereka berkewajiban menginformasikan seluk beluk budaya dan peradaban Minangkabau kepada siapa saja yang memerlukan informasinya.
Selain pemberdayaan pegiat literasi, CSR Semen Padang bermanfaat untuk pembangunan TBM khususnya di Nagari. Semakin banyak dan diberdayakannya TBM serta Pegiat Literasi maka semakin mudah nagari tersebut mencapai predikat Nagari Literasi. Sarana lain untuk mencapai Nagari Literasi juga sebaiknya mengandeng PT.Telkom Indonesia. TBM yang baik adalah apabila fasilitasnya dilengkapi akses internet yang dapat dimanfaatkan anak sekolah dasar dan menengah untuk mencari jawaban atas tugas belajarnya di sekolah.
CSR Semen Padang seyogianya juga dapat digunakan untuk mengirimkan beberapa orang pegiat literasi Sumbar untuk studi banding ke luar negeri. Tujuannya untuk menambah wawasan kajian literasi dan juga untuk mengetahui bagaimana cara pegiat literasi diluar negeri bekerja dalam meliterasi masyarakat pedesaan dan sampai sejauh mana peran perusahaan pemerintah dan swasta berkonstribusi dalam pengembangan budaya literasi di masyarakat.
CSR Semen Padang dapat pula digunakan untuk memberikan reward kepada pegiat literasi. Pegiat literasi yang berhasil melakukan pembinaan kepada masyarakat dapat diberikan biaya perjalanan umroh ke Masjidil Haram. Dengan adanya reward ini maka pegiat literasi lainnya akan termotivasi dan bekerja serius dalam meliterasi masyarakat nagari. Pemberdayaan yang diiringi dengan reward akan menjadikan pegiat literasi bangga dan dihargai akan pekerjaan yang dilakoninya. Penulis haqqul yaqin bahwa Semen Padang mampu untuk berbuat yang terbaik dalam pemberdayaan pegiat literasi di Sumbar melalui sinerginya dengan Satu Pena Sumbar.
Penutup
Keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat sadar informasi atau melek literasi dapat dilakukan dengan kerjasama yang baik antara Semen Padang dengan Satu Pena Sumbar. Pemberdayaan pegiat literasi sangat urgen dan penting dilakukan untuk membebaskan masyarakat dari keterbelakangan dalam dunia pendidikan dan juga ekonomi. Pegiat literasi Sumatera Barat yang berdomisili di kabupaten/kota seyogianya diberikan apresiasi dan reward yang selayaknya.
Oleh karena itu tanggung jawab mewujudkan masyarakat sadar informasi bukan hanya tanggung jawab pegiat literasi saja namun semua anak bangsa. Tantangan yang dihadapi yakni adanya nagari yang blankspot atau tak memiliki koneksi akses internet seyogianya dicarikan solusinya. Era IoT mengharuskan siapa pun wajib mengetahui informasi terbaru. Tanpa itu maka dengan mudah pekerjaan rutin yang biasa dilakukannya akan terdisrupsi dengan sendirinya.
CSR Semen Padang memiliki peran yang vital dalam keberlangsungan kegiatan literasi di nagari. Literasi yang berbasis inklusi sosial dapat memberdayakan hidup individu menjadi lebih baik dimasa depan. Berawal dari inkubator literasi dan kedepan dapat diwujudkan pula inkubator ekonomi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nagari. Kita harus merenungkan kembali kata-kata yang disampaikan Lenang Manggala, pegiat literasi dan pendiri Nyalanesia. Penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini.