Oleh : Dhiyan
Di mana lagi harus kukantongi mendung pagi ini?
Semua nyaris terisi
oleh sendu langit beberapa hari kemarin
Angin kencang semalam yang menyapa sekadar basa-basi pun,
sejak Subuh tadi kembali bertandang
datang berteman deras dan gigil sepi
Haruskah kuseduh saja
bersama secangkir teh hangat
atau kuselipkan di antara lembar bacaan
yang kugenggam?
Ah, sudahlah
Sarapan saja
Biarkan tanggal merah ini
kita bersantai di ruang ternyaman
tidak ke mana, tidak bertemu siapa
Mungkin, itu yang langit mau.
Pariaman, 16 Mei 2022