Hujan Menderas di Kotaku

Oleh : Dhiyan

 

Di mana lagi harus kukantongi mendung pagi ini?
Semua nyaris terisi
oleh sendu langit beberapa hari kemarin

Angin kencang semalam yang menyapa sekadar basa-basi pun,
sejak Subuh tadi kembali bertandang
datang berteman deras dan gigil sepi

Haruskah kuseduh saja
bersama secangkir teh hangat
atau kuselipkan di antara lembar bacaan
yang kugenggam?

Ah, sudahlah
Sarapan saja
Biarkan tanggal merah ini
kita bersantai di ruang ternyaman
tidak ke mana, tidak bertemu siapa

Mungkin, itu yang langit mau.

Pariaman, 16 Mei 2022

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya