Unimaginable (Tak Terbayangkan)

Unimaginable

By: Anna Keiko(Shainghai China)

 

There is a kind of ugliness that seems reasonable,

But so far people have not found a language to reveal it

They do despicable things in the name of justice

and dig graves from the spine of the earth downwards.

What they hold in their arms are not their wives and children

but are murderous weapons

Gaza became a human prison.

However, on another coast of the sea

someone yawned and sang Christmas carols

Plan to find nourishment on the scorched earth

After feeding it into the scorpion’s mouth,

remove the rotten parts

and turn the rest into a crown.

 

 

Tak terbayangkan

Oleh: Anna Keiko(Shainhai Cina)

 

Ada semacam keburukan yang tampaknya wajar,

Namun sejauh ini masyarakat belum menemukan bahasa untuk mengungkapkannya

Mereka melakukan hal-hal tercela atas nama keadilan

dan menggali kuburan dari tulang punggung bumi ke bawah.

Yang mereka pegang bukanlah istri dan anak-anak mereka

tapi merupakan senjata pembunuh

Gaza menjadi penjara manusia.

Namun, di pantai lain

seseorang menguap dan menyanyikan lagu-lagu Natal

Merencanakan untuk mencari makanan di bumi yang hangus

Setelah memasukkannya ke dalam mulut kalajengking,

Membuang bagian yang busuk

dan mengubah sisanya menjadi mahkota.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya