Sekretaris Satupena Sumbar: Kader PMII IAI Sumbar Diminta Tingkat Minat Baca

Satupenasumbar.id -Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam (IAI) Sumatera Barat harus lebih meningkatkan minat baca. Karena salah satu kelemahan mahasiswa saat ini adalah malas membaca buku. Sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menuliskan pikiran, gagasan dan ide kreatifnya dalam menyikapi fenomena kehidupan.

Demikian disampaikan Sekretaris Satupena Provinsi Sumatera Barat Armaidi Tanjung, Senin (21/10/ 2024), dihadapan peserta Seminar  Kepemimpinan Pengurus Komisariat PMII IAI Sumbar Pariaman di lantai 3 kampus IAI Sumbar jalan By Pass Pariaman. Seminar diselenggarakan usai pelantikan Pengurus Komisariat (PK) PMII IAI Sumbar yang diketuai Muhammad Syafid dan Sekretaris Husnul Fadhilah. Turut memberikan materi Anggota DPRD Kota Pariaman Harmen Agusrianto.

Menurut Armaidi Tanjung, kita patut belajar dari Bung Hatta bagaimana kecintaannya terhadap buku yang tentunya memiliki budaya baca yang tinggi. Bung Hatta belajar (kuliah) 11 tahun di negeri Belanda, bangsa yang menjajah negerinya. “Bung Hatta meninggalkan Belanda pada 20 Juli 1932 dengan membawa 16 peti buku. Buku tersebut dikirim terpisah dari Bung Hatta. Ketika wafat tahun 1980, Bung Hatta meninggalkan 30.000 judul buku,” kata Armaidi Tanjung mengutip laporan majalah Tempo.

Dikatakan Armaidi, jika dilihat jumlah buku yang dibawa dari Belanda 16 peti, seandainya satu peti memuat 100 buku. Berarti ada 1.600 buku. Dibagi sebelas tahun, berarti rata-rata 145,5 buku satu tahun. Dibagi 12 bulan, berarti rata-rata satu bulan membaca 12,1 buku. “Pertanyaan, sebagai mahasiswa kader PMII di Kota Pariaman ini, berapa buku yang tamat atau mampu dibaca selama satu bulan. Jangan-jangan tidak satupun buku dapat dibaca dan ditamatkan dalam tempo sebulan. Hal ini tentu sangat menyedihkan,” kata Armaidi yang juga pendiri PMII Kota Pariaman ini.

Menurut Armaidi Tanjung, rendahnya minat membaca mahasiswa tersebut memang memprihatinkan. Mereka yang malas baca buku, dapat dipastikan wawasan pengetahuannya lebih rendah dibanding mereka yang banyak membaca buku. Walaupun era digital, informasi melalui jaringan internet semakin memudahkan mendapatkan bahan bacaan, membaca buku memiliki kekhasan dan kenyamanan tersendiri,” kata Armaidi penulis puluhan buku ini.

Ketua PK PMII IAI Sumbar Muhammad Syafid menyebutkan, usai dilantik program yang diprioritas adalah upgrading pengurus PK PMII AIA Sumbar agar semua pengurus memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing pengurus. “Setelah itu Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII. Saat ini sudah puluhan calon peserta Mapaba antri menunggu jadwal penyelenggaraan Mapaba. Insya Allah bulan depan sudah bisa dilaksanakan,” kata Muhammad Syafid. (Rel/. )

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya