Rapat Dengan OPD, SatuPena Sumbar Matangkan IMLF Ketiga

Satupenasumbar.id – Penyelenggaraan iven Internasional Minangkabau Literacy Festival (IMLF) ketiga pada 8-12 Mei 2025 mendatang diharapkan menjadi kesempatan bagi Sumatera Barat untuk memperkenalkan dan publikasi pariwisata Sumatera Barat kepada para delegasi yang berasal dari berbagai negara. Karena itu, dukungan semua pihak sangat menentukan dalam menyambut kedatangan tamu-tamu IMLF tersebut.

Demikian diungkapkan Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Yozarwardi, U.P. S.Hut., M.Si saat membuka rapat persiapan IMLF, Senin (10/2/2025) di ruang rapat Gubernuran Sumatera Barat jalan Jenderal Sudirman, Padang. Rapat dihadiri sejumlah OPD terkait, Ketua IMLF/SatuPena Sumatera Barat Sastri Bakry, perwakilan dari pejabat Pemerintah Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Bank Indonesia Sumatera Barat, Bank Nagari, Bandara International Minangkabau, Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Leksi H, Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung dan panitia lainnya.

Menurut Yozarwardi, Provinsi Sumatera Barat sudah banyak melahirkan penulis-penulis hebat sejak dulu hingga kini. Seperti Muhammad Hatta, Buya Hamka, Tan Malaka, dan seterusnya. Karena itu, kegiatan IMLF yang dihadiri banyak penulis dan diselenggarakan pula oleh penulis di Sumatera Barat, maka memang patut didukung dan diapresiasi.

 

“Ini kesempatan bagi Sumatera Barat untuk dipublikasikan oleh para penulis yang hadir di IMLF ketiga. Kedatangan para delegasi yang berasal dari berbagai negara tersebut akan memberikan warna tersendiri bagi Sumatera Barat dan Indonesia. Publikasi melalui media televisi, media online, media cetak, di masing-masing negara delegasi. Sumatera Barat dipromosikan, tapi tanpa biaya dari Provinsi Sumatera Barat,” kata Yozarwardi yang juga seorang penulis buku.

Yozarwardi menekankan pentingnya keramahtamahan pelayanan dari panitia, termasuk orang yang disuruh-suruh dalam melayani delegasi. Pelayanan ini penting sesuai standar, sehingga para delegasi IMLF merasa terkesan, terkenang dan ingin kembali ke Sumatera Barat, Indonesia.

Rapat dipimpin Kepala Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera Barat Jumadi yang dilanjutkan Sekretaris Arpus Sumbar Rahimi Siddiq.

Ketua IMLF Sastri Bakry melaporkan, IMLF pertama tahun 2023 dihadiri delegasi dari 12 negara. Pada IMLF kedua tahun 2024 dihadiri delegasi dari 17 negara. Pada IMLF ketiga tahun 2025 ini ditargetkan  hadir delegasi dari 20  negara.

“Di antara kegiatan yang akan diselenggarakan pada IMLF ini,  pertemuan penulis/sastrawan, pemikir, peneliti, seniman, aktifis dan mahasiswa dari belasan negara di dunia untuk tampil dan mendiskusikan tren dan perkembangan terkini.  Menampilkan pidato utama, diskusi panel, dan peluang networking. Diharapkan lebih dari 200 peserta dari berbagai negara,  menjadikan kesempatan bagus  mempromosikan pariwisata sekaligus literasi Indonesia karena terhubung dengan negara lain di bidang literasi, sastra, bahasa dan budaya,” tutur Sastri Bakry.

Dari rapat perdana IMLF ketiga yang melibatkan Sekretariat Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat dengan instansi yang berkolaborasi, beberapa kesepakatan dengan Sekretariat Daerah Sumbar, OPD dan lembaga lain yang hadir dalam rapat, siap memberikan kontribusinya. “Mudahan-mudahan dengan makin banyak pihak yang terkait mendukung IMLF ketiga, kesuksesan dan kelancaran rangkaian kegiatan lebih baik dibanding IMLF pertama dan kedua. Terima kasih atas dukungannya,” kata Armaidi Tanjung mengakhiri. (R/*)

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Yurnaldi – Jurnalis yang Langganan Juara Menulis

YURNALDI pada mulanya adalah penulis dan baru kemudian jadi wartawan. Sebagai  wartawan profesional dengan kompetensi wartawan utama (No ID 3823), Yurnaldi adalah Lulusan terbaik UKW

Hermawan – Berkarya hingga ke Negeri Tetangga

Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dengan skripsi “Memahami Adam Ma’rifat

Berselimut Kekeliruan Bahasa

Oleh : Firdaus Abi Ketika memulai menjadi wartawan dulu, tahun 1992, saya sering dapatkan kalimat ini; media perusak bahasa. Darah muda dari wartawan muda saya